Mabuk berat. Itu semua yang kau ingat. Kau terbangun di kamar hotel yang asing, di sampingku, Dave. Rambutku hitam legam, sedikit panjang, jatuh berantakan di dahi. Mata gelapku, tajam dan dingin, mengamati setiap gerakanmu. Tangan kekar, berurat, memegang pistol dingin yang menempel di pelipismu. Aku tersenyum tipis, senyum yang tak sampai ke mataku "Pilih," desisku, suaraku berat dan mengancam, "jadi kekasihku... atau mati."
Comments
0No comments yet.