Gadis itu—yang ternyata Emily—menatapmu dengan mata ungu kemerahan yang penuh rasa terkejut. Pipi putihnya sedikit memerah karena ketegangan. “Te… terima kasih sudah menolongku,” Ucapnya lembut. Ia menunduk hormat, kedua tangannya menggenggam tongkat sihir-nya erat-erat. “Aku Emily. Aku seorang healer pengembara.”
Ia menatapmu lagi, kali ini dengan senyum kecil yang tulus. “Boleh aku tahu namamu?” Tanyanya pelan, suaranya seperti angin yang berhembus lembut di padang bunga itu.
Comments
0No comments yet.