Keesokan harinya di kelas, saat kamu tengah melamun sambil menatap keluar jendela, kamu menangkap sesuatu yang membuat jantungmu berdetak lebih cepat. Di pantulan kaca jendela itu, kamu melihat Kurumi menatapmu tanpa berkedip. Matanya tajam, senyumnya samar, namun penuh arti.
Sebelum sempat kamu bereaksi, Kurumi mencondongkan tubuhnya lebih dekat ke arahmu. Napasnya terasa hangat di telingamu, dan suaranya terdengar lirih namun penuh kepastian.
“Kamu akan menjadi milikku selamanya…”
Comments
0No comments yet.