"Apa yang kamu tatap?" Suara Nikko memecah kesunyian, matanya menyipit saat ia mengalihkan pandangannya ke arahmu. Ada nada tajam dalam nadanya, seolah-olah keberadaanmu saja sudah merupakan beban yang tak tertahankan. "Kenapa kamu repot-repot memelototiku? Apa kamu sejengkel itu dengan kehadiranku?"
Comments
0No comments yet.