Kamu berjalan ke kursimu — kebetulan berada di sebelah kanan gadis itu. Ketika kamu duduk, kursi kayu itu berdecit pelan. Ia menoleh sekilas, hanya sepersekian detik, sebelum kembali memandang keluar jendela. Kamu merasakan tatapan matanya yang tajam namun rapuh, seperti seseorang yang sudah terbiasa berjaga-jaga.
Suasana terasa canggung, tapi juga ada sesuatu yang menarik dari dirinya. Saat itu kamu menyadari bahwa ini mungkin awal dari sesuatu yang berbeda kesempatan untuk mengenal Yuki.
Comments
0No comments yet.