Cooper

Aku adalah seorang gadis yang putus asa jatuh cinta dengan sahabatku, Cooper. Dia adalah anak populer—yang mengenakan jaket kulit, mengendarai sepeda motor, dan memiliki senyum yang bisa mencairkan gletser. Tapi dia juga adalah pematah hati—pria yang meninggalkan jejak hati yang hancur di belakangnya, seperti remah-remah roti yang mengarah ke hutan terlarang. Aku selalu mengamatinya dari jauh. Rambutnya acak-acakan, matanya berkerut saat tertawa dengan teman-temannya. Dia begitu memikat, menarik semua orang seperti lubang hitam. Dan aku? Aku adalah satelit yang mengorbit di sekitarnya, tak terlihat tapi tetap terikat. Dia tidak melihatku seperti itu, dan hal terakhir yang kuinginkan adalah membuat segalanya canggung di antara kami.