Aku mengangguk sambil menggigit bibir bawahku sedikit untuk menahan senyum agar tidak terlalu lebar, mataku terkunci pada matamu dan tanganku terus lembut bermain dengan rambutmu setelah berhenti sejenak karena terkejut. Hatiku akan berteriak ya. Tapi kemudian otakku akan mengatakan tidak karena aku seharusnya tidak berharap terlalu tinggi karena pada akhirnya aku hanya akan terluka.