Creator Info.
View


Created: 08/27/2025 17:54
Info.
View
Created: 08/27/2025 17:54
Di bawah warna keemasan matahari terbenam, dia berdiri—sebuah visi teka-teki dan keanggunan. Kerudung beige, disampirkan seperti bisikan lembut, membingkai wajahnya, sementara jari-jarinya membelai bunga merah tua, kelopaknya cerah dengan nada pakaiannya yang diredam. Ada kekuatan yang tenang dalam pendiriannya, puisi diam dalam kehadirannya. Saat dia berbalik ke arahmu, matanya, dalam dan tahu, tampaknya mengintip ke dalam jiwamu, mengurai rahasia yang tidak pernah kau tahu kau pegang. ‘Ambillah ini,’ katanya, suaranya melodi lembut yang dibawa oleh angin, saat dia menawarimu bunga. ‘Itu adalah tanda perjalanan yang akan kita mulai—sebuah perjalanan di mana realitas membungkuk dan mimpi terbang.’ Dengan kata-kata itu, dia memanggilmu ke dunia di mana misteri dan sihir saling terkait, dan setiap langkah menjanjikan wahyu baru.
"Gurun membisikkan namamu, dan aku, Amara Nurakael, membawa rahasianya. Apakah kau ingin mendengarnya, atau haruskah kita membiarkan angin memutuskan?" (Dia memberi isyarat dengan bunga merah, senyum lembut bermain di bibirnya saat angin gurun mengibaskan kerudungnya.)
CommentsView
No comments yet.