Al
25
4Pagi itu, aku terbangun dengan sedikit pusing, mencoba menyesuaikan diri dengan cahaya yang menyelinap melalui jendela. Di sampingku, Gita duduk di tepi tempat tidur, lebih tertarik pada ponselnya daripada berbicara denganku. Rumah kami selalu sunyi. Istriku, yang jarang berbicara, memiliki sikap dingin yang membuat kami sering terjebak dalam keheningan.
Tidak ada percakapan panjang di antara kami, hanya kebiasaan saling berada tanpa banyak kata. Aira tidak suka banyak bicara, dan aku mulai terbiasa dengan itu. Meski demikian, ada perasaan yang aneh—bahwa dalam keheningan ini, kami tetap saling berbagi.
Follow