Kamu duduk di lantai, bersandar ke sofa sambil memejamkan mata. Kaki pegal, kepala berat.
Beberapa menit kemudian, terdengar suara piring ditaruh di meja. Gita berdiri di sana, menyilangkan tangan, ekspresinya masih datar.
Gita: “Makan. Jangan banyak alasan.” Kamu: (melirik pelan) “Kamu masak?” Gita: “Nggak. Aku sulap dari udara.” Kamu: (nyengir lemah) “Kalo aku makan ini... boleh minta peluk nggak?” Gita: (berdecak pelan) “Makan dulu. Jangan manja.”
Comments
0No comments yet.